Jumat, 01 November 2019

Sistem Informasi Psikologi


Nama  : Rifqi Amalul Arifin
Kelas   : 4PA10
NPM   : 16516393

ELEMEN, KARAKTERISTIK, DAN CONTOH SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi yang dimaksudkan mengolah data mengenai perilaku manusia sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.

Elemen-elemen Sistem

Menurut Laudon & Laudon (dalam Sukoco 2007) secara umum, sebuah sistem yang ideal memiliki elemen sebagai berikut:

1.     Input

Aliran sistem dimulai oleh input dari beberapa jenis sumber daya. Di dalam area kerja, jenis input yang biasa dijumpai adalah data, informasi, dan material yang diperoleh baik dari dalam maupun luar organisasi

  1. Processing
Perubahan dari input menjadi output yang diinginkan dilakukan pada saat pemrosesan yang melibatkan metode dan prosedur dalam sistem biasanya aktivitas ini akan secara otomatis mengklasifikasikan, mengonversikan, menganalisis serta memperoleh kembali data atau informasi yang dibutuhkan

  1. Output
Setelah melalui pemrosesan, input akan menjadi output, berupa informasi pada sebuah kertas atau dokumen yang tersimpan secara elektronik.

4.     Feedback atau umpan balik

Pemberian umpan balik mutlak diperlukan oleh sebuah sistem, karena hal itu akan membantu organisasi untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada sekarang menjadi lebih baik lagi.

5.  Pengawasan

Pengawasan memiliki dimesi internal dan eksternal. Dimensi internal tersebut adalah kebijakan perusahaan dan prosedur sistem yang harus ditaati. Dimensi eksternal melibatkan negara, peraturan pemerintah, dan regulasi yang berdampak pada kebijakan sistem begitu juga etika, dan pertimbangan moral.


Karakteristik Sistem
Menurut Kusrini & Koniyo (2007) sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain:

  1. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  1. Batasan Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.

  1. Subsistem
Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.

  1. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.

  1. Penghubung Sistem (Interface)
Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

  1. Masukan Sistem (Input)
Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.

  1. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  1. Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  1. Sasaran Sistem (Object)
Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

Model Sistem Informasi Psikologi

            Perkembangan zaman pada saat ini juga menuntut berkembangnya teknologi. Perkembangan teknologi ini juga berdampak pada perkembangan pemeriksaan psikologi. Kini sudah banyak tes psikologi yang menggunakan manfaat dari kemajuan teknologi. Disini saya akan memberi contoh salah satu tes kepribadian yang menggunakan manfaat dari teknologi yaitu tes EPPS. Tes EPPS ini terdiri dari lima belas need yang merupakan manifestasi dari need yang dikemukakan oleh Murray, dan dipandang Edward sebagai variabel- variabel kepribadian yang diantaranya sebagai berikut (Sukardi Dewa Ketut, 1993: 4-8).

a. Achievement (Ach) atau berprestasi yaitu kebutuhan atau dorongan untuk berusaha mencapai hasil sebaik mungkin, melaksanakan tugas yang menurut keterampilan dan usaha, dikenal otoritasnya, mengerjakan tugas yang sangat berarti, mengerjakan pekerjaan yang rumit-rumit, dan ingin mengerjakan sesuatu lebih baik dari yang lain.

b. Deference (Def) atau hormat yaitu kebutuhan atau dorongan untuk mendapat pengaruh dari orang lain, menemukan apa yang diharapkan orang lain, mengikuti perintah dan apa yang diharapkan orang lain, memberikan hadiah kepada orang lain, memuji hasil pekerjaan orang lain, menerima kepemimpinan orang lain, membaca tentang orang-orang besar, menyesuaikan diripada kebiasaan dan menghindar dari yang tidak biasa, menyerahkan kepada orang lain untuk mengambil keputusan.

c. Order (Ord) atau teratur yaitu kebutuhan untuk memiliki pekerjaan tertulis tetap rapih dan teratur, membuat rencana sebelum memulai tugas yang sulit, menunjukkan keteraturan dalam berbagai hal, memelihara segala sesuatu tetap rapih dan teratur, memperinci pekerjaan secara teratur, menyimpan surat dan arsip berdasarkan sistem tertentu, makan dan minum secara teratur.

d. Exhibition (Exh) atau ekspedisi yaitu memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang, menceritakan keberhasilan diri, menggunakan kata- kata yang tidak dipahami orang lain, bertanya yang tidak akan terjawab orang lain, membicarakan pengalaman diri yang membahayakan, menceritakan hal-hal yang menggelikan

e. Autonomy (Aut) atau otonomi, yaitu kebutuhan atau dorongan untuk menyatakan kebebasan diri untuk berbuat apapun atau mengatakan apapun, bebas mengambil keputusan, melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan orang lain, menghindari situasi yang menuntut penyesuaian diri, melakukan sesuatu tanpa menghargai pendapat orang lain, dan menghindari tanggung jawab.

f. Affiliations (Aff) atau afiliasi yaitu setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok kawan, mengerjakan sesuatu untuk kawan, membentuk persahabatan baru, membuat kawan sebanyak mungkin, mengerjakan, pekerjaan bersama-sama, akrab dengan kawan, menulis surat persahabatan.

g. Intraception (Int) atau intrasepsi yaitu menganalisis motif dan perasaan sendiri, mengamati orang lain untuk memahami bagaimana perasaan orang lain, menempatkan diri ditempat orang lain, menilai orang lain dengan mencoba memahami latar belakang tingkah lakunya dan bukan apa yang dilakukannya, menganalisa perilaku orang lain, menganalisa motif-motif perilaku orang lain, dan meramalkan apa yang bakal dilakukan orang lain.

h. Succorance (Suc) atau berlindung yaitu mengharapkan bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari dukungan dari orang lain, mengharapkan orang lain berbaik hati kepadanya, mengharapkan simpati dari orang lain, dan memahami masalah pribadinya, menerima belai kasih sayang orang lain, mengharapkan bantuan orang lain di saat dirinya tertekan, mengharapkan maaf dari orang lain apabila dirinya sakit.

i. Dominance (Dom) atau dominan yaitu membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompoknya, ingin dipandang sebagai pemimpin orang lain, ingin selalu terpilih sebagai pemimpin, mengambil keputusan dengan mengatasnamakan kelompok, menetapkan persetujuan secara sepihak, membujuk dan mempengaruhi orang lain agar mau mengerjakan yang ia inginkan, mengawasi dan mengarahkan kegiatan yang lain, mendikte apa yang harus dikerjakan orang lain.

j. Abasement (Aba) atau merendah, yaitu kebutuhan atau dorongan untuk merasa berdosa apabila berbuat keliru, menerima cercaan atau selaan orang lain, merasa perlu mendapat hukuman apabila berbuat keliru, merasa lebih baik menghindar dari perkelahian, merasa lebih baik menyatakan pengakuan akan kekeliruannya, merasa rendah diri dalam berhadapan dengan orang lain.

k. Nurturance (Nur) atau memberi bantuan, yaitu kebutuhan atau dorongan untuk senang menolong kawan yang kesulitan, membantu yang kurang beruntung, memperlakukan orang lain dengan baik dan simpatik, memaafkan orang lain, menyenangkan orang lain, berbaik hati kepada orang lain, memberikan rasa simpatik kepada yang terluka atau sakit, memperlihatkan kasih sayang kepada orang lain.

l. Change (Chg) atau perubahan, yaitu kebutuhan atau dorongan untuk menggarap hal-hal yang baru, berkelana, menemui kawan baru, mengalami peristiwa baru dan berubah dari pekerjaan yang rutin, makan di tempat yang berbeda-beda, mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang berpindah-pindah tempat, berpartisipasi dalam kebiasaan baru.

m. Endurance (End) atau ketekunan, yaitu kebutuhan atau dorongan untuk terpaku pada suatu pekerjaan hingga selesai, merampungkan pekerjaan yang telah dipegangnya, bekerja keras pada suatu tugas tertentu, terpaku pada penyelesaian masalah atau teka-teki, terpaku pada suatu pekerjaan dan tidak akan diganti sebelum selesai, tidur larut malam untuk menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya, tekun menghadapi pekerjaan tanpa menyimpang, menghindari segala yang dapat menyimpangkannya dari tugas.

n. Heterosexuality (Het) atau heteroseksualitas, yaitu kebutuhan atau dorongan untuk bepergian dengan kelompok yang berlawanan jenis kelamin, melibatkan diri dalam kegiatan sosial yang berlawanan jenis kelamin, jatuh cinta pada jenis kelamin lain, mengagumi bentuk tubuh jenis kelamin lain, berpartisipasi dalam diskusi tentang seks, membaca buku dan bermain yang melibatkan masalah seks, mendengarkan atau menyampaikan cerita lucu tentang seks.

o. Aggression (Agg) atau agresi, yaitu kebutuhan atau dorongan untuk menyerang pandangan yang berbeda, menyampaikan pendangannya tentang jalan pikiran orang lain, mengecam orang lain secara terbuka, mempermainkan orang lain, melukai perasaan orang lain, membaca surat kabar tentang perkosaan.

Untuk menguji consistency jawaban, Edwards menyediakan items ganda. Inventorynya terdiri dari 225 pasang pernyataan, 15 pasang pernyataan merupakan pernyataan ulang yang identik untuk mengukur consistency. Untuk mengukur stabilitas profil yang diperoleh, dapat dihitung korelasinya dengan menggunakan pernyataan genap ganjil (Anastasi, 1961; dalam Dahlan M. Djawad, 1982: 112).







Sumber

Kusrini, & Koniyo, A. (2007). Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Andi.
Sukoco, B. M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga.
Dahlan, M. Djawad. (1982). Ciri-ciri Kepribadian Siswa SPG Negeri di Jawa Barat Dikaitkan dengan SikapnyaTerhadap Jabatan Guru. Disertasi pada PPS IKIP Bandung. Tidak diterbitkan.
Sukardi, Dewa Ketut. (1993). Analisis Inventori Minat dan Kepribadian. Jakarta : PT Rineka Cipta.



Senin, 14 Oktober 2019

Sistem Informasi Psikologi


NAMA            : Rifqi Amalul Arifin
NPM               : 16516393
KELAS           : 4PA10

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
1.     Pengertian Sistem
Lani Sidharta (1995), Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
Murdick (1997), Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.
Poerwadarminta (2003) sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang berupa alat dan lain sebagainya, yang bekerja sama untuk melaksanakan tujuan tertentu.
Jogiyanto (2005), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Sistem menurut McLeod yang dikutip (2010) dalam bukunya yang berjudul “Management Information System” adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.
Dari beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi sebuah kesatuan untuk mencapai tujuan yang sama.
2.     Pengertian Informasi
Selain itu, menurut Bodnar & Hopwood (2000) informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.
Menurut Jogiyanto (2005), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Menurut Andri Kristanto (2008), informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.
Begitu pula menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang diolah dan diinterpretasikan untuk mengambil sebuah keputusan.
Menurut Romney dan Steinbart (2014) bahwa informasi (information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.
Dari definisi tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi penerimanya.
3.     Pengertian Psikologi
Menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

Walgito (2003), menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang jiwa, dimana yang diobservasi adalah perilaku atau aktivitas-aktivitas yang merupakan manifestasi atau penjelmaan kehidupan jiwa itu.
Clifford T. Morgan (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
Sedangkan Gardner Murphy (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Dari definisi tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
4.     Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Berdasarkan pengertian istilah-istilah diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi yang dimaksudkan mengolah data mengenai perilaku manusia sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.


SUMBER
Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sistem informasi akutansi, terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan. Jakarta: Salemba Empat

Dakir. 1993. Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jogiyanto. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI

Kristanto, A. (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media

McLeod, R. (2010). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Muhibbinsyah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Murdick, R.G., Ross, J.E., Claggett, J.R. (1997). Sistem Informasi untuk Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga

Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Romney, M.B., Steinbart, P.J. (2014). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Sarwono, S. W. (2009). Pengantar psikologi umum. Jakarta: Rajawali Pers

Sidharta, L. (1995). Sistem Informasi Bisnis: Pengantar Sistem Informasi Bisnis. Jakarta: Elex Media Komputindo

Sutabri, T. (2012). Analisis sistem informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi

Walgito, B. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI.



Jumat, 15 Maret 2019

Autobiorafi Abraham Flexner


Nama   : Rifqi Amalul Arifin
NPM   : 16516393
Kelas   : 3PA10

Tokoh yang berpengaruh :
Abraham Flexner

         Sebagai anak imigran Yahudi Jerman, Flexner lahir pada 1866 di Louisville, Kentucky, anak keenam dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Moritz Flexner, adalah pedagang topi, dan ibunya, Esther Abraham, adalah penjahit. Dia adalah yang pertama di keluarganya yang menyelesaikan SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Pada tahun 1886, pada usia 19, Flexner menyelesaikan gelar Sarjana Seni klasik di Universitas Johns Hopkins, di mana ia belajar hanya selama dua tahun. Pada tahun 1905, ia melanjutkan studi pascasarjana di bidang psikologi di Universitas Harvard, dan di Universitas Berlin.

Abraham adalah orang yang paling berpengaruh dalam melatih dokter baru, namun ia bukanlah dokter sama sekali. Flexner adalah seorang pendidik yang merupakan pendiri dan direktur sebuah Perguruan Tinggi Persiapan di Louisville, Kentucky. Pada tahun 1908, ia menerbitkan buku “The American College: A Criticism”, yang memuat saran dan kritik tentang bagaimana Perguruan Tinggi di Amerika Serikat harus diajari. Banyak orang menolaknya, mereka berpikir bahwa Flexner tidak tahu apa yang dia bicarakan. Tapi hal ini menarik perhatian Carnegie Foundation, yang menugaskan Flexner untuk melihat dan mempelajari 115 perguruan tinggi medis di Amerika Serikat dan Kanada.

Hasil studi Flexner tercantum dalam laporannya, yang memiliki efek besar pada bagaimana cara sekolah kedokteran berjalan. Salah satu perubahan besar yang dia sarankan adalah berhenti melakukan begitu banyak “ceramah pembelajaran” kepada  mahasiswa kedokteran dan untuk memberikan lebih banyak pengalaman praktik pada mereka. Dia juga merekomendasikan bahwa standar untuk masuk sekolah kedokteran harus ditingkatkan dan mereka harus menyingkirkan semua sekolah nirlaba (sekolah yang dibangun dengan tujuan mencari keuntungan). Pada akhirnya, mereka akhirnya mengadobsi semua sarannya, sehingga mampu menciptakan fondasi sekolah kedokteran modern. Flexner pun beranggapan bahwa banyak sekolah kedokteran yang berada dalam status tidak layak, dia merekomendasikan dua pertiga dari keseluruhan sekolah kedokteran untuk ditutup. Dalam 25 tahun, jumlah sekolah kedokteran menurun dari 155 menjadi 66.

Sumber :

Kamis, 28 September 2017

Psikologi Industri & Organisasi

PENGARUH FASILITAS DALAM KEPUASAN KERJA

Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan  hal yang bersifat individual, artinya tingkat kepuasan kerja dari masing-masing individu berbeda satu dengan yang lainnya sesuai dengan sistem yang berlaku pada dirinya. Karyawan yang terpenuhi kebutuhannya tersebut diharapkan merasa puas dengan apa yang mereka dapatkan dari perusahaan dan bekerja dengan baik sehingga dapat mengakibatkan produktivitas kerja, mengurangi tingkat absensi serta perputaran tenaga kerja.

Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan.

Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kepuasan hidup, karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja.

Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.

Selasa, 13 Juni 2017

MTK & IAD tugas ke 4

Nama               : Rifqi Amalul Arifin
Kelas               : 1PA01
NPM               : 16516393
Tugas 4            : Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
Dosen              : Dina Kusuma Astuti

Soal :   Jelaskan dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kehidupan       manusia dilihat dari sudut pandang psikologi!

Jawab :

Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan  membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.
Dampak Positif
·         Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women : From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
·         Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri  sebagai suatu  bangsa  akan  semakin  kokoh.  Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
·         Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.

Dampak Negatif

·         Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
·         Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
·         Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

Source  :
http://fajrialbiruni.damai.id/2015/11/07/ekologi-dan-dampak-perkembangan-iptek-terhadap-kehidupan-manusia/


MTK & IAD tugas ke 3

Nama               : Rifqi Amalul Arifin
Kelas               : 1PA01
NPM               : 16516393
Tugas 3            : Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
Dosen              : Dina Kusuma Astuti

Soal : Jelaskan mengenai teori tentang terjadinya bumi!

1. Teori Kabut Atau Yang Sering Disebut (Nebula)
Dari jaman sebelum masehi, para ahli sudah memikirkan bagaimana proses terjadinya bumi. Dan salah satunya adalah teori kabut atau yang disebut nebula yang diperkenalkan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755 serta Piere de Laplace pada tahun 1796. Dimana mereka berdua terkenal dengan teori kabut kant laplace.
Dalam teori tersebut mengatakan bahwa di dalam jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut atau nebula. Dimana gaya tarik menarik antara gas yang kemudian membentuk kumpulan kabut yang sangat besar serta berputar semakin cepat.Dimana proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut dibagian khatulistiwa terlempar dan terpisah serta memadat yang disebabkan karena pendinginan.
Pada bagian yang terlempar ini menjadi planet – planet di dalam tata surya. Teori nebula terbagi menjadi beberapa tahap .
Matahari beserta planet-planet yang masih berbentuk gas, dimana kabut yang masih sangat pekat dan besar.Kabut yang masih berputar serta berpilin dengan kuat dan pemadatan terjadi pada pusat lingkaran dan kemudian membentuk matahari.
Lalu pada saat bersamaan materi lainnya membentuk menjadi massa yang lebih kecil dai pada matahari dan kemudian menjadi planet, serta bergerak memutari matahari.Kemudian materi tersebut semakin besar dan selalu melakukan gerakan yang teratur mengitari matahari dalam satu orbit yang tetap kemudian membentuk tingkatan keluarga matahari.
2. Teori Planetisima
Sejak awal abad 20, Forest Ray Moulton seorang ahli astronomi asal amerika serta rekannya Thomas C.Chamberlain ahli geologi, mengemukakan teori planestisimal hypothesis, bahwa matahari terbentuk dari massa gas yang bermassa sangat besar, disaat ada bintang lain yang melintas dan sangat dekat dan hampir terjadinya tabrakan. Terlalu dekatnya lintasan mempengaruhi antara gaya gravitasi dengan dua bintang yang mengakibatkan tertariknya gas serta materi ringan yang ada pada bagian tepi.
Pengaruh gaya gravitasi menyebabkan materi terlempar dan meninggalkan permukaan matahari serta permukaan bintang. Materi yang terlempar menyusut serta membuat gumpalam planestimal. Kemudian planestimal dingin dan memadat yang membentuk planet yang mengitari matahari.
3. Tori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori yang dikemukakan James Jeans dan Harold Jeffrey tahun 1918, bintang besar yang mendekati matahari dengan jarak pendek, yang pada akhirnya membuat pasang surut pada badan matahari, pada saat matahari dalam keadaan gas. Penyabab terjadinya pasang surut air laut adalah massa bulan serta jauhnya jarak antara bulan ke bumi 60 kali radius orbit di bumi.
Namun jika bintang yang massanya mendekati masa besarnya dengan matahari  mendekat, lalu akan membentuk semacam gunung  gelombang pada badan matahari, yang terjadi karna gaya tarik bintang. Gunung-gunung tadi akan menjadi tinggi yang sangat luar biasa kemudian terbentuk semacam lidah pijar yang sangat besar, yang menjulur oleh massa matahari dan mengarah ke arah bintang besar. Lambat laun kolom-kolom ini akan pecah kemudian akan menjadi benda tersendirian.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap planet yang berbentuk tadi.
Planet-planet akan mengelilingi matahari namun tetapi ketika mengelilingi planet-planet yang besar proses pendinginannya akan lambat sedangkan pada planet-planet kecil akan berjalan lebih cepat.
4. Teori Bintang Kembar
Teori yang dikemukakan seorang ahli astronomi R.A Lyttleton , teori ini menerangkan bahwa galaksi berawal dari kombinasi bintang kembar.
Dimana satu dari bintang itu meledak membuat banyak material yang terlempar, sedangkan bintang yang tidak meledak itu disebut matahari dan bintang yang meledak itu menjadi planet-planet yang mengelilingi matahari.
5. Teori Big Bang
Teori big bang menjelaskan bahwa bumi berasal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Dimana ada gumpalan kabut yang sangat besar berputar pada porosnya. Putaran itu memungkinkan bagian-bagian kecil terlempar sedangkan bagian besar menjadi satu dan menjadi pusat pembentukan cakram raksasa.
Gumpalan raksasa itu meledak dan mebentuk galaksi dan nebula-nebula. Sekitar 4,6 miliyar tahun Pembekuan yang terjadi membuat nebula-nebula membentuk galaksi bernama galaksi bima sakti dan kemudian terbentuk sistem tata surya. Bagian ringan yang terlempar membentuk gumpalan-gumpalan yang  memadat. Dan gumpalan itu membentuk planet-planet.

Source : http://www.spengetahuan.com/2016/08/5-teori-terbentuknya-bumi-menurut-para-ahli-lengkap.html

MTK & IAD tugas ke 2

Nama : Rifqi Amalul Arifin
Kelas : 1PA01
NPM : 16516393
Tugas 2 : Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
Dosen : Dina Kusuma Astuti

A. Bagaimana IAD Bermanfaat Untuk Perkembangan Ilmu Psikologi

 Ilmu Alamiah Dasar ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa yang belajar di bidang sosial budaya, agar mahasiswa memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mampu mendekati persoalan tentang pengetahuan alam dengan penalaran yang lebih bersifat komprehensif, memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada dan termasuk ke dalam bidang Pengetahuan Alam dan Teknologi. Mengingat bahwa psikologi adalah ilmu sosial, maka mahasiswa-mahasiswa psikologi penting untuk mempelajari Ilmu Alamiah Dasar agar manfaat-manfaat yang dihasilkan dapat menunjang kecakapan mahasiswa-mahasiswa psikologi ketika menuju jenjang yang lebih tinggi, contohnya dalam menulis skripsi, meneruskan perkuliahan ke jenjang magister, ataupun nanti ketika sudah menjadi seorang psikolog.

 Ilmu Alamiah Dasar sangat bermanfaat bagi Ilmu Psikologi karena Ilmu Alamiah Dasar tidak lepas dari ilmu sosial sama halnya dengan Psikologi yang selalu berkaitan dengan sosial. Dalam mempelajari Ilmu Alamiah Dasar, dapat mengetahui cara berpikir manusia, naluri manusia, tingkah laku manusia dan hal tersebut sangat penting dan bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Psikologi yang selalu berinteraksi dengan manusia.

B. Perbedaan Antara IPA Klasik dan IPA Modern

1. Ilmu Pengetahuan Alam Klasik jika ditinjau dari pengertian klasik yang bisa dikatakan bersifat tradisional, berdasarkan pengalaman atau kebiasaan. Contoh dari Ilmu Pengetahuan Alam Klasik yaitu misalnya dalam cara melakukan fermentasi dalam pembuatan tempe dan ragi tape, meskipun hanya didasarkan pengalaman, tanpa di sadari pembuat tempe dan ragi tape telah melakukan fermentasi dalam mikrobiologi, mikrologi, dan ilmu fisika yang mendasarinya,

2. Ilmu Pengetahuan Alam Modern muncul berdasarkan pengalaman yang diperbaharui dari berbagai disiplin ilmu yang ada. Contoh dari Ilmu Pengetahuan Alam Modern dalam kaitannya dengan lingkungan alam, misalnya untuk menciptakan tanaman yang subur memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk organik dari kotoran hewan, bekas serutan kayu.

Sumber:
Ebook Ilmu Alamiah Dasar, Ati Harmoni
Penerbit Gunadarma
Depok, September 1992